Insulasi atap rumah adalah salah satu solusi dalam menghadapi udara dan hawa panas dari luar rumah. Atap rumah merupakan bagian rumah yang melindungi dari paparan sinar matahari. Ketika hari sangat terik, pemilihan atap yang salah dapat menyebabkan kondisi rumah semakin panas.
Atap rumah sebaiknya berfungsi sebagai penyerap panas. Dengan demikian, suhu di dalam ruangan akan lebih dingin dan kamu tidak perlu selalu menggunakan AC atau kipas angin. Insulasi pada atap membantu menyerap panas matahari sehingga rumah lebih sejuk. Berikut adalah beberapa jenis insulasi atap rumah yang bisa kamu gunakan.
Bahan Polyester
Bahan untuk insulasi bisa berupa polyester, yaitu bahan serat olahan sintetis. Salah satu keunggulan polyester adalah penggunaannya cukup tahan lama untuk diletakkan di atap rumah. Polyester mudah ditemukan dan juga memiliki massa ringan.
Jenis polyester yang digunakan sebagai bahan insulasi atap biasanya merupakan polyethylene terephthalate (PET). Karena bahan ini dapat didaur ulang, maka PET memiliki sifat lebih ramah lingkungan dan juga aman bagi kesehatan.
Namun, salah satu kelemahan PET adalah bahan tersebut mudah terbakar dan cukup mahal. Meski demikian, bahan insulasi dengan polyester dapat bertahan lama hingga mencapai puluhan tahun.
Bubble Foil
Bubble foil adalah jenis bahan insulasi yang terbuat dari alumunium yang dapat menyerap panas matahari hingga 97%. Karena ada gelembung-gelembung pada permukaannya, maka lapisan ini disebut dengan bubble atau gelembung.
Bubble foil memiliki massa yang ringan dan mudah dipasang karena berupa lembaran. Kamu juga perlu perekat yang kuat sehingga lapisan ini tidak mudah lepas. Selain itu, pada saat memasang insulasi dengan bahan ini, perhatikan jarak pemasangan dengan genteng agar ada udara di antaranya.
Polyurethane Foam
Sama seperti namanya, polyurethane foam bukan berbentuk lembaran atau plank tetapi justru berbentuk liquid yang disemprotkan hingga membentuk busa (foam). Bahan ini disemprotkan pada plafon, atap, atau dinding menggunakan bantuan alat semprot.
Bahan polyurethane foam adalah campuran polyol dan isocyanate. Karena berbentuk busa, maka bahan insulasi ini akan lebih melekat pada permukaan, terutama pada sudut-sudut yang sekiranya kurang bisa dijangkau apabila menggunakan bahan lembaran.
Saat mengaplikasikan polyurethane foam, jangan lupa untuk memastikan bahan ini disemprotkan secara merata. Insulasi dengan menggunakan bahan ini direkomendasikan karena lebih tahan lama, tidak berbau, dan lebih aman digunakan.
Glasswool
Pernahkah kamu menduga hasil daur ulang dari botol kaca atau perabot rumah tangga yang terbuat dari kaca? Kaca yang diolah dengan sistem daur ulang dapat diubah menjadi bentuk serat yang disebut dengan glasswool. Hal ini karena serat tersebut juga menyerupai bahan wool yang lembut, berserat halus, dan tebal.
Lembaran glasswool merupakan salah satu bahan insulasi yang baik dalam menyerap panas karena adanya pori-pori dari serat yang menahan hawa panas. Glasswool yang dijual dipasaran sudah menyatu dengan lembaran aluminium sehingga penyerapan panas akan lebih efektif.
Rockwool
Bagi kamu yang hobi berkebun, terutama dengan media tanaman hidroponik yang fokus pada media air, maka kamu tidak asing dengan istilah rockwool. Ya, bahan ini memang dikenal sebagai salah satu media tanaman hidroponik.
Rockwool terbuat dari bahan yang sama dengan namanya yaitu olahan dari bebatuan yang dilunakkan. Batuan yang dilunakkan ini terdiri dari berbagai jenis batuan antara lain batu kapur, batu bara, dan juga batu basalt.
Rockwool dilunakkan dengan cara dipanaskan atau dioven. Bahan ini juga dikenal ramah lingkungan karena bisa menyatu dengan tanah apabila terbuang, sehingga kamu bisa tenang jika harus mengganti insulasi atap. Selain menyerap panas, rockwool juga berfungsi sebagai peredam suara.
Semoga informasi tentang insulasi atap ini membantumu memilih bahan yang sesuai dengan kebutuhan rumah kamu, ya!