
Merenovasi hunian tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Banyak orang yang rela menabung demi memiliki hunian. Bagi pemilik hunian yang lain, justru memilih untuk menunda proses renovasi akibat mahalnya biaya yang harus dikeluarkan.
Sebenarnya, biaya renovasi rumah tidaklah semahal yang dikira. Proses renovasi tentu membutuhkan konsep dan anggaran yang cukup. Semakin banyak proses dan konsep yang diinginkan, maka semakin besar juga biaya yang harus dikeluarkan nantinya.
Untuk mengumpulkan dana renovasi, ada beberapa langkah. Bahkan, Anda bisa menyisihkan dari gaji yang didapat setiap bulannya. Diantaranya :
Menentukan Waktu

Anda harus menentukan waktu kapan sebaiknya Anda akan merenovasi rumah. Misal dalam dua tahun kedepan, maka Anda bisa membagi dana yang dibutuhkan dengan waktunya. Misalnya saja untuk renovasi dibutuhkan 50 juta, bagi dalam dua tahun. Setahun Anda harus mengumpulkan 25 juta. Bagi lagi sebulan, maka akan didapat nominal yang tepat untuk menabung.
Sebelum proses renovas dilakukan, maka jangan lupa mengecek cuaca. Hindari merenovasi hunian saat musim hujan, sebab udara akan cenderung lembab dan membuat pekerjaan menjadi tidak maksimal. Proses renovasi cenderung lebih lama dan akibatnya, Anda harus mengeluarkan biaya lebih.
Membuat Skala Prioritas

Namanya renovasi, tentu yang dirombak hanya beberapa bagian saja, tak harus keseluruhan.Buatlah skala prioritas. Misalnya, Anda hanya ingin mengecat dan membeli beberapa furnitur saja. Mungkin saja Anda ingin memprioritaskan dinding rumah baru untuk dicat atau warnanya masih cantik dan Anda hanya ingin membeli perabotan saja?
Menyimpan Bonus dan THR

Jika Anda adalah seorang karyawan, maka bukan tidak mungkin Anda akan mendapatkan THR dan bonus. Bonus tahunan ini hendaknay juga digunakan untuk pengeluaran yang bersifat tahunan, diantaranya membayar PBB, pajak kendaraan, biaya renovasi rumah, dan sebagainya. Sedangkan untuk kebutuhan harian, maka bisa diambil dari gaji bulanan.
Jika Anda disiplin dan benar-benar pandai menyimpan bonus tahunan dan THR, maka uang tersebut pasti cukup untuk biaya renovasi tahunan. Lagipula renovasi rumah tak harus selalu besar-besaran bukan?
Tabungan Berjangka

Simpan dana tabungan untuk renovasi ke dalam tabungan berjangka yang tka terpotong biaya. Hindari menyimpan tabungan didalam tabungan biaya yang memiliki potongan tiap bulannya. Sesuaikan jangka waktunya, misal 3-5 tahun kedepan, dan seterusnya.
Menyimpan Kembalian

Jangan menganggap remeh keberadaan uang receh. Begitu uang pecahan besar digunakan belanja dan mendapatkan kembalian, biasanya uang receh ini akan segera habis karena Anda pasti tak segan untuk menggunakannya demi keperluan jajan.
Cobalah mulai perhatikan hal-hal kecil seperti ini. Simpan semua uang receh yang Anda dapatkan ke dalam tabungan. Cek hasilnya selama 6 bulan sampai satu tahun. InsyaAllah jika rutin dan rajin menabung uang kembalian ini, maka uang ini pasti akan cukup digunakan jika hanya untuk mengecat rumah.
Mengurangi jajan

Hayo, siapa yang memiliki hobi jajan? Jika dalam sehari saja Anda jajan, maka tentu pengeluaran akan bertambah. Jika sehari saja Anda jajan 10 ribu saja, maka coba hitung, dalam sebulan Anda menghabiskan uang untuk membeli makanan sebanyak 300 ribu. Belum keperluan lainnya. Jumlahnya akan lebih banyak jika Anda dan pasangan sama-sama jajan. Untuk itu, cobalah menguragi. Bukan berarti tidak jajan sama sekali ya.
Menghindari Renovasi Di Waktu Genting

Saat dananya telah terkumpul, maka hindari merenovasi rumah menjelang hari besar keagamaan atau tahun baru. Pasalnya saat inilah banyak keluarga yang ingin mempercantik huniannya. Akibatnya, harga jasa renovasi rumah dan harga bahan bangunan cenderung lebih mahal dibandingkan hari biasa. Pengerjaannya juga tidak akan maksimal akibat diburu waktu.